Intro
- Sutrisno Muhamad Noor
- Jun 16, 2022
- 2 min read

Seluruh luasan permukaan Planet Bumi adalah 510.072.000 km2 atau sekitar 51 Miliar Hektar, namun perlu diingat bahwa Planet kita tercinta ini hanya 30%-nya saja yang memiliki permukaan darat, 70% lainnya tertutup air. Dari 51 Miliar Hektar tersebut, manusia hanya dapat menempati 13.4 Miliar Hektar-nya.
Saat ini Bumi berpopulasikan 7 Miliar manusia, berarti ada 21 Miliar porsi makanan yang harus tersedia setiap harinya. Untuk itu, manusia telah memanfaatkan 5 Miliar Hektar dari luasan Bumi untuk digunakan sebagai penyedia bahan baku makanannya.
Sekarang kita fokuskan data-data ini ke dalam spektrum pertanian. Ternyata hanya ada 445 Juta Hektar lahan yang digunakan untuk pertanian. Padahal ketika kita berbicara tentang pertanian, berarti itu termasuk pertanian yang digunakan untuk memberi pakan ternak, alih-alih manusia.
Mungkin itu sebabnya untuk teman-teman kita yang vegetarian atau vegan, mereka mencoba membuka pandangan umum bahwa sebaiknya manusia tidak lagi mengkonsumsi daging. Karena diprediksi dalam 10 tahun ke depan, Bumi akan dipenuhi oleh 8.6 Miliar manusia, padahal luasan Bumi tidak akan bertambah, begitupun dengan lahan pertaniannya.

Masih ingat dengan angka 445 Juta Hektar lahan pertanian tadi kan? Ternyata Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara swasembada pangan seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini, Ir. Soekarno.
Indonesia berpotensi untuk memberikan kontribusi sebesar hampir 30% terhadap hasil pertanian di Planet kita tercinta ini. Berarti seharusnya Bangsa Indonesia mampu memberikan makan untuk 2.1 Miliar orang di seluruh Bumi. Itu hampir gabungan populasi dari seluruh negara di Asia Tenggara dan seluruh benua Amerika!
Ketika akhirnya saya menemukan fakta ini, saya sebagai generasi Milenial dan warga negara Indonesia merasa gatal untuk segera bertindak. Bangsa yang disebut-sebut sebagai zamrud khatulistiwa ini seperti terlalu terlena dengan mineral, logam, batu bara dan hasil-hasil tambang lainnya. Padahal masalah yang paling prioritas sebagai manusia adalah makan. Dan saya belum melihat ada langkah yang signifikan dari generasi di atas saya terkait hal ini.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Muhamad Noor Sutrisno



Comments